MAKALAH
PENERAPAN TRANSFORMASI LAPLACE DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Oleh:
MUHAMAD NURFUAD
STT POMOSDA
(SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI)
Pondok Modern Sumber Daya At-Taqwa
Jln. KH. Wachid Hasyim No. 312 pomosda.
Tanjunganom-nganjuk
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan penjelaasan tentang penerapan transformasi laplace dalam kehidupan sehari-hari. atau yang lebih khususnya membahas tentang penerapan perubahan dari bentuk satu k bentuk yang lain, karakteristik sertas perspektif transformasi laplace ini diharapkan kita semua bisa mengembangkan teknologi menjadi lebih canggih lagi .
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………
DAFTAR
ISI ..……………………………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………….
A.
Latar Belakang ………….…………………………………………………..………..
B.
Tujuan Penulisan ………………….…………………………………………………
C.
Sistematika Penulisan ……………………………………………………………………
BAB II LANDASAN TEORI
…………………………………………………………………………………….
A.
Pengenalan Transformasi Laplace …………………………………………………
BAB III PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………………….
A. Model
Sistem Kendali Motor DC dengan Transformasi Laplace…
B. Transformasi
Dari Energi Listrik Menjadi Energy Gerak……………..
C. Perubahan energi listrik menjadi
energi panas…………………………….
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………………………………..
A.
Kesimpulan………………………………………………………………………………………..
B.
Saran…………………………………………………………………………………………
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Transformasi laplace merupakan salah satu metode pengembangan teknologi yang
sangat popular dan sangat penting dengan adanya metode transformasi laplace
inilah sehingga teknologi-teknologi bias berkembang sampai sekarang, selain itu
Transformasi Laplace juga salah satu
metode transformasi terpisahkan yang sangat berguna dalam memecahkan biasa
linier dif- ferential persamaan. Ia menemukan aplikasi yang sangat luas
dalam var- ious bidang fisika, teknik elektro, kontrol insinyur- neering, optik, matematika dan pemrosesan
sinyal. Itu Transformasi Laplace dapat diartikan sebagai suatu
transformasi tion dari domain waktu di mana input dan output yang fungsi waktu
ke domain frekuensi di mana input dan output adalah fungsi dari frekuensi sudut
kompleks. Agar setiap fungsi f waktu (t) menjadi Laplace
transformable, harus memenuhi
con-Dirichlet berikut
ditions [1]:
• f (t) harus
kontinu bagian demi bagian yang berarti
bahwa hal itu harus dihargai tunggal tetapi dapat
memiliki hingga suatu
jumlah diskontinuitas terisolasi terbatas untuk t> 0.
• f (t) harus
urutan eksponensial yang berarti bahwa
f (t) harus
tetap kurang dari Se -Aot
sebagai pendekatan t ∞ mana S adalah
konstanta positif dan o adalah nyata
positif nomor
Jika ada fungsi f (t) yang memenuhi
Dirichlet
kondisi, kemudian, F (s) =∫∞0f
(t) e-St
dt ditulis sebagai L (f (t)) disebut
transformasi Laplace f (t). Di sini, s dapat
berupa
nyata variabel atau kuantitas yang kompleks.
Integral ∫ f (t) e-St
dt konvergen jika∫| F (t) e-St| Dt
<∞, s = σ + jω
B. Tujuan Penulisan Makalah
Seiring dengan perkembangan zaman yang sangat pesat ini maka tujuan penulisan makalah ini diarahkan untuk :
a. Untuk mengetahui arti transformasi laplace
b. Untuk mengetahui tujuan dan unsure-unsur transformasi laplace
c. Untuk mengetahui fungsi-fungsi transformasi laplace
d. Untuk mengetahui efektivitas proses transformasi laplace dalam kehidupan sehari-hari
Seiring dengan perkembangan zaman yang sangat pesat ini maka tujuan penulisan makalah ini diarahkan untuk :
a. Untuk mengetahui arti transformasi laplace
b. Untuk mengetahui tujuan dan unsure-unsur transformasi laplace
c. Untuk mengetahui fungsi-fungsi transformasi laplace
d. Untuk mengetahui efektivitas proses transformasi laplace dalam kehidupan sehari-hari
C. Sistematika Penulisan
Sebagai langkah akhir dalam penulisan makalah ini, maka klasifikasi sistematika penulisannya meliputi bab I Pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan, bab II dibahas tentang pengertian transformasi laplace, tujuan dan unsure-unsur transformasi laplace, fungsi-fungsi transformasi laplace, dan efektivitas proses transformasi laplace dalam kehidupan sehari-hari, dan bab III merupakan bab terakhir dalam penulisan makalah ini yang berisikan tentang kesimpulan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. pengenalan transformasi laplace
Transformasi Laplace adalah suatu
teknik untuk menyederhanakan permasalahan dalam suatu sistem yang mengandung
masukan dan keluaran, dengan melakukan transformasi dari suatu domain
pengamatan ke domain pengamatan yang lain.
Sedangkan transformasi adalah suatu
proses perubahan dari bentuk satu ke bentuk lainnya, seperti contoh:
1. kipas
angin
2. listrik
tenaga air
3. megickom
4. setrika,
dll
Dalam matematika jenis
transformasi ini merupakan suatu konsep yang penting sebagai bagian dari analisis fungsional, yang dapat
membantu dalam melakukan analisis sistem invarian-waktu linier, seperti
3.
devais optik
4. sistem-sistem mekanik.
Dengan mengetahui
deksripsi matematika atau fungsional sederhana dari masukan atau keluaran suatu sistem, transformasi
Laplace dapat memberikan deskripsi funsional alternatif yang kadang dapat
menyederhanakan proses analisis kelakuan dari sistem atau membuat suatu sistem
baru yang berdasarkan suatu kumpulan spesifikasi.
Transformasi Laplace memiliki peran
penting dalam aplikasi-aplikasi dalam bidang
Nama transformasi ini diberikan untuk
menghormati seorang ahli matematika dan astronomi, Pierre-Simon Laplace, yang
menggunakan teknik transformasi ini pada hasil karyanya dalam teori
kemungkinan. Sebenarnya teknik ini ditemukan sebelumnya oleh Leonhard
Euler,
seorang ahli matematika prolific Swiss abad
kedelapanbelas
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Model Sistem
Kendali Motor DC dengan Transformasi Laplace
Sekarang mari
kita melihat satu contoh penerapan transformasi Laplace dalam mekatronika.
Gb. 2 Beberapa
contoh motor DC
Ketika tegangan
listrik disalurkan pada suatu motor DC, maka pada prinsipnya sistem yang
terbentuk dapat digambarkan seperti Gb. 3 berikut.
Gb.3 Sistem
rangkaian ekuivalen motor DC
Jika dialiri arus
listrik yang tinggi, akan semakin kuat tenaga putar motor DC tersebut.
Sebaliknya, seperti dalam tape recorder, jika baterai sudah lemah, maka
suara kaset menjadi tidak karuan, karena motor di dalamnya sudah tidak kuat
lagi memutar pita kaset. Maka, bisa dikatakan bahwa torsi (torque/tenaga
putar) yang dihasilkan berbanding lurus dengan besar arus listrik yang
dialirkan pada motor. Pada mobil mainan yang memakai baterai misalnya, semakin
besar torsinya, semakin sulit lajunya dihentikan dengan tangan kita
B. Transformasi
Dari Energi Listrik Menjadi Energy Gerak
Dapatkah kamu menyebutkan
alat-alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak.
memperlihatkan alat-alat yang mengubah energi listrik menjadi energi
gerak, di antaranya kipas angin, bor listrik, gergaji listrik, dan mesin jahit
listrik. Bagaimana alat-alat tersebut dapat mengubah energy listrik
menjadi energi gerak? Alat-alat tersebut dapat mengubah energi listrik menjadi
energi gerak dengan bantuan motor listrik. Perubahan energi listrik menjadi
energi gerak pada motor listrik dimulai dengan perubahan energi listrik
menjadi induksi magnet.
Induksi magnet inilah yang menyebabkan poros atau as pada alat-alat listrik
C. Perubahan energi listrik menjadi energi panas
Setrika
listrik juga memanfaatkan energi
listrik.
Pada setrika listrik terjadi perubahan dan perpindahan energi. Energi listrik
pada setrika berubah menjadi energi panas. Energi panas dari setrika akan
berpindah ke pakaian sehingga pakaian menjadi rapi .
Setrika
listrik mengubah energi listrik menjadi energi panas Perubahan energi listrik
menjadi energi panas juga terjadi pada kompor listrik. Panas dari kompor
listrik akan berpindah pada panci. Panas yang berpindah ke panci akan
memanaskan air. Pada suhu 100°C, air akan mendidih. Solder dan magic jar juga
merupakan contoh transformasi energy
listrik menjadi energy panas.
Prinsip kerja setrika listtrik pada dasarnya mengubah energi listrik menjadi energy panas
melalau elemen pemanas dan di kumplkan pada pengumpul panas dan di gosokan pada
objek yang akan di seterika. Energi listrik dapat digunakan dengan cara merubahnyamenjadi energi lainnya,
seperti panas, gerak, cahaya dan bunyi. Contoh pemanfaatan energi listrik
menjadi energi lainnya
Dari listrik ke panas => Setrika,kompor,soder,megickom
Dari listrik ke gerak => Kipas angin, motor
listrik
Dari kimia ke panas => Lilin, kompor gas
Dari Gerak ke bunyi => Gitar, piano, tape, CD
Dari listrik ke cahaya => Lampu pijar dan neon
BAB IV
PENUTUP
A. kesimpulan
dari uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa transformasi laplece itu
juga sangat penting, sehingga kita harus mempelajarinya untuk kita terapkan
dalam kehidupan sehari-hari fungsi untuk mengembangkan teknologi transformasi
yang sudah ada menjadi teknologi yang lebih canggih lagi.
B. Saran
Berdasarkan pada uraian tersebut, maka penulis
menyampaikan saran-saran yang berkaitan dengan proses penerapan transformasi
laplace dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:
1. transformator hendaknya memiliki kemampuan dalam proses penerapan transformasi, sehingga dalam penerapan nantinya tidak terjadi kesalahan.
2. transformator hendaknya sering-sering melakukan percobaan
3. Dalam proses praktek hendaknya terjalin kerjasama dengan orang lain, dengan tujuan klo sewaktu-waiktu ada kesalahan atau kekeliruan ada yang mengngoreksi atau mengingatkan sehingga dalam proses praktek bisa membawakan hasil yang maksimal.
1. transformator hendaknya memiliki kemampuan dalam proses penerapan transformasi, sehingga dalam penerapan nantinya tidak terjadi kesalahan.
2. transformator hendaknya sering-sering melakukan percobaan
3. Dalam proses praktek hendaknya terjalin kerjasama dengan orang lain, dengan tujuan klo sewaktu-waiktu ada kesalahan atau kekeliruan ada yang mengngoreksi atau mengingatkan sehingga dalam proses praktek bisa membawakan hasil yang maksimal.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Nurfuadmuhamad.blogspot.com
1 komentar:
termakasih, ini sangat membantu. saya juga salah satu nahasiswa di stt pmd juga
Posting Komentar